Powered By Blogger

Translate

Total Pageviews

Saturday, July 22, 2017

artikel bebas: MENGKHIANATI DIRI SENDIRI Oleh: Vijay Asyfa Betay Seer

MENGKHIANATI DIRI SENDIRI
Oleh: Vijay Asyfa Betay Seer

Seseorang akan merasa kecewa ketika kenyataan yang dihadapi ternyata berbanding terbalik dengan ekspetasi (harapan) yang sudah dibangun sebelumnya. Zaman modern ini, manusia terjebak pada sifat “instan” dimana tanpa usaha keras dan proses yang berliku dapat meraih apa yang diinginkan. Dengan kata lain, ingin hasil tapi tidak mau berproses. Sifat instan inilah yang menimbulkan berbagai masalah kompleks yang menyerang watak manusia dewasa ini. Masalah yang timbul dari sifat instan seperti materialistik, hedonis, unprinciple, dan lainnya. Materialistik adalah sifat dimana manusia ber-anggapan bahwa segala sesuatu bisa diselesaikan dengan uang. Hedonis adalah dimana manusia ter-hegemoni oleh dunia yang bersifat temporal, kesenangan sementara, kepuasan sesaat yang timbul karena sifat materialistik. Sedangkan unprincile adalah posisi dimana seorang individu kehilangan prinsip dan mudah terlarut dalam kegagalan, hal ini mencegah mereka untuk bersifat produktif.
Seseorang yang sudah terbiasa dengan sifat “instan” menjadikan mereka buta akan proses yang bersifat wajib pada setiap hasil yang ingin dicapai. Implikasinya adalah individu akan menjadi rentan kecewa, sedih, dan pedih yang berlarut. Mereka dibutakan oleh hasil semu yang diperoleh tanpa proses, sehingga saat mereka dihadapkan pada problem yang tak terduga ketika mereka menginginkan sesuatu, menghadapi problem itu dengan penuh keputus-asaan, terpuruk, dan jatuh tanpa mencoba bangkit lagi, mereka cenderung beralih dari hasil yang diharapkan pada tujuan awal kepada tujuan lain tanpa berusaha untuk meraih tujuan awal, akibatnya sangat fatal jika mereka melakukan hal serupa pada setiap tujuan yang ingin mereka capai. Sifat instan ini merupakan salah satu fenomena pengkhianatan terhadap diri sendiri tanpa disadari banyak orang.
Pengkhianatan kerap kali terjadi ketika kita merasa dibohongi oleh orang lain, atau apa yang dikatakan oleh pengkhianat di depan kita berbeda dengan kenyataan. Dalam pengertian lain, pengkhianat adalah orang yang tidak menepati janji, atau jika diberi amanat tidak dijaga, dan masih banyak lagi pengertian khianat dari perspektif masing-masing. Semakin dekat hubungan seseorang dengan penghianat, maka akan semakin pedih yang dirasakan oleh orang yang dikhianati, seperti hubungan teman, sahabat, atau bahkan pasangan. Usaha yang bijaksana agar tidak mudah dikhianati adalah selalu berusaha untuk tidak berkhianat kepada orang lain. Mengapa dikatakan “berusaha tidak khianat” bukan “tidak/jangan berkhianat?”, karena terkadang kita tidak merasa bahwa kita telah berkhianat atau bahkan kita dianggap pengkhianat oleh orang lain setelah kita melakukan kesalahan tanpa disadari.
Dalam Islam, khianat adalah salah satu tanda orang munafik. Yaitu jika diberi amanat dia mengkhianati. Amanat atau kepercayaan diberikan hanya kepada orang terpercaya, untuk menghindari pengkhianatan, maka sebaiknya berikanlah amanat kepada orang terpercaya yang memiliki tingkat kejujuran tinggi. Betapa pedih dan hancur ketika hati kita dikhianati orang yang paling kita percaya. Namun bagaimana jika yang mengkhianati adalah diri kita sendiri ?.
Maksud mengkhianati diri sendiri adalah posisi dimana kita menghindar dari masalah yang kita hadapi. Kita menipu diri sendiri seolah-olah kita baik-baik saja, padahal realitasnya kita sedang dalam kondisi kritis atas permasalahan. Mengkhianati diri sendiri adalah ketika kita sudah membuat jadwal, rencana, atau bahkan cita-cita, namun kita sendiri “malas” melewati proses untuk meraihnya, karena terbiasa menerima hasil tanpa proses, atau kita selalu melanggar prinsip yang dibuat oleh diri sendiri. Hal ini lebih menyakitkan daripada dikhianati oleh orang lain. Mengkhianati diri sendiri, berarti kita memposisikan diri kita sebagai pengkhianat dan yang dikhianati, pengkhianat adalah hal terburuk dalam ranah sosial, sedangkan dikhianati merupakan hal paling menyakitkan dari segi kepercayaan.

Cara terbaik agar tidak menjadi pengkhianat untuk diri sendiri yaitu sadar akan posisi dan keadaan yang sedang kita alami, mencoba jujur dengan diri sendiri, berusaha hidup berprinsip, dan mengakui kesalahan yang dilakukan tanpa lari dari masalah yang dihadapi. Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan mempunyai konsekuensi masing-masing. Impikasinya, hidup itu penuh dengan konsekuensi dan resiko, tinggal resiko mana yang akan dipilih. Jika ingin mengasihani seseorang maka kasihani dulu diri sendiri. Jika ingin menyayangi seseorang, sayangi dulu diri sendiri, dan jika tidak ingin menjadi pengkhianat, berusahalah untuk konsisten atas prinsip hidup yang kita miliki.

No comments:

Post a Comment