Nama : Vijay Asyfa Betay Seer
NIM :
15530004 (kelas B)
Review Buku: Pesan-Pesan Al-Qur’an
(Mencoba Mengerti Intisari
Kitab Suci)
Penulis : Djohan Effendi
Penerbit : Serambi
Tahun
: 2012
ISBN : 978-979-024-327-9
Buku ini ditulis oleh Djohan Effendi yang berisi tentang kandungan
al-Qur’an serta penafsiran al-Qur’an dari perspektif penulis sendiri. Buku ini
bisa dikatakan sebagai buku “tafsir mini” di mana penjelasan tentang ayat atau
surat adalah hasil dari pemahaman penulis berdasarkan ilmu dan pengalaman yang
dimiliki. Buku ini memiliki kelemahan yaitu tidak menjelaskan ayat al-Qur’an
secara spesifik dan rinci melainkan hanya bagian-bagian yang diambil dan
dipahami secara umum dari surat yang ada dalam al-Qur’an. Kekurangan lain
adalah buku ini dibuat oleh orang dengan basic pendidikan syari’ah
dan bukan secara khusus mendalami tafsir sehingga metode yang digunakan samar,
walaupun terindikasi bahwa penulis menggunakan metode analitis-tematis.
Namun, hal yang perlu diapresiasi adalah penulis dengan balutan
bahasa yang mudah dipahami menyampaikan makna dan pesan dalam setiap surat dari
al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam kajian penafsiran. Hal
mengagumkan lain adalah penulis memetakan isi al-Qur’an dari awal sampai akhir
menjadi 3 yaitu pembuka, isi, penutup. Bagian isi terbagi menjadi 11,
masing-masing berisi surat yang -menurut penulis- se-tema, dengan pemetaan
al-Qur’an secara garis besar, sangat memudahkan bagi pembaca untuk memahami
pesan dalam al-Qur’an. Lalu dipetakan lagi masing-masing tema besar menjadi
pembahasan per-surat, dan setiap surat dibuat menjadi beberapa bab dari segi munasabah
ayat dan bukan dijelaskan per-ayat.
Buku
ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi para “pencari hidayah” melalui
al-Qur’an, dengan penulis yang berpengalaman pernah menjadi kepala badan Litang
Depag tahun 1998-2000. Buku ini menyadarkan para pembaca bahwa al-Qur’an
secara hakekat adalah kitab hidayah dan harus dikembalikan pada fungsi asalnya
yaitu memberi petunjuk bagi siapa saja yang membaca dan mencerna isi dari al-Qur’an.
Dengan menyingkirkan perdebatan yang sering terjadi dikalangan mufassir dari
aspek perbedaan metodologi kompleks yang terkadang membuat mufassir
“terlena” akan fungsi dasar al-Qur’an sendiri yaitu sebagai kitab hidayah.
No comments:
Post a Comment